MAN KEPADA ALLAH (5/4)


Muhammad bin Shaleh Al'Utsaimin

"Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan ten tang (kapan datangnya) kiamat dan (waktu) Dia menurunkan hujan. dan Dia  mengetahui apa yang dikandung dalam rahim. Tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok dan iada  seorangpun yang dapat mengetahui di bumi manakah dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

(Surah Luqman: 34)

Kita mengimani bahwa Allahberfirman apa yang dike hendaki-Nya, kapan saja Dia menghendaki dan dengan cara yang Dia kehendaki:

"... Dan Allah telah berfirman langsung kepada Musa dengan sebenar-benarnya."

(Surah An-Nisa': 164)

"Dan tatkala Musa datang untuk (memenuhi) waktu yang telah Kami janjikan (kepadanya) dan Tuhannya telah berfirman langsung kepadanya ..."

(Surah AlA'raf: 143)

"Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami dekatkan ia untuk bermunajat (ketika Kami berfirman langsung kepadanya)."

(Surah Maryam: 52) 

Dan kita mengimani bahwa:

"... Seandainya seluruh laut menjadi tinta untuk (menulis) firman Tuhanku, niscaya habislah laut itu sebelum habis firman Tuhanku ..."

(Surah Al-Kahf: 109)

"Seandainya segala pohon yang ada di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta). ditambahkan kepada nyatujuh laut lagi sesudah (kering)nya (untuk menulis firman Allah), niscaya tidak akan habis firman Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

(Surah Luqman: 27)

Kita mengimani bahwa firman Allah adalahyang paling benar berita-Nya, paling adil keputusan-Nya, dan paling baik penuturan-Nya. Firman AllahSubhanahu Wa Ta'ala:

"Telah sempurnahlah kalimat Tuhanmu. sebagai ka limat yang benar dan adil..."

(Surah Al-An'am: 115)

"... Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?"

(Surah An-Nisa'; 87

Kita mengimani bahwa Al-Qur'anAl-Kanrd adalah kalamullah (firman Allah), difirmankan Allah dengan haq kepada Jibril, lalu dibawa  turun Jibril dan disampaikan ke dalam hati Nabi Muhammad, ShaUallahu 'Alaihi WasaUam. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

"Katakanlah (Muhammad): "Al-Qur'an itu dibawa turun oleh Ruhu-I-Qudus (Jibril) dari Tuhanmu dengan benar ..."

(Surah An-Nahl: 102)

"Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dibawa turun oleh Ar-RuhAlAmin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. dengan bahasa Arab yang jelas."

(Surah Asy-Syu'ara: 192-195)

Kita mengimani bahwa Allah 'AzzaWajallaMaha Tinggi di atas seluruh makhluk-Nya,baik dzat maupun sifat-sifatNya. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'alatelah berfirman:

"... Dan Dia-Jah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

(Surah Ai-Baqarah; 255)

"Dia-lah Yang Maha Berkuasa. di atas sekalian hamba  hamba-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."

(Surah Al-An'am: 18)

Dan kita mengimani bahwa AllahSubhanahu Wa Ta'ala beradadi atas 'Arsy, sepertidisebutkan dalam firman-Nya:

"Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah Yang telah men ciptakan langit dan bumi dalam enam masa. kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. mengatur segala urusan ..."  

(Surah Yunus: 3)

Istiwa' Allah di atas 'Arsy, ialah bersemayamnya Diadi atas 'Arsy sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, tiadayang dapatmengetahuihakekat Istiwa' Allahtersebut kecuali Dia sendiri.

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala meskipun di atas'Arsy-Nya, Dia senantiasa bersama makh luk-Nya: mengetahui segala ihwal mereka, mendengar se gala perkataan mereka, melihat segala perbuatan mereka, mengatur segala urusan mereka, memberi rizki kepada siapa yang memerlukan, mencukupi yang kekurangan, memberi kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, mencabut kekuasaan dari siapa yang dikehendaki-Nya, memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghinakan siapa yang  dikehendaki-Nya. Hanya ditangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kalau Allah itu demikian halnya, maka benar-benar Dia bersama makhluk-Nyasekalipun Diaberada di atas mereka, di atas 'Arsy dengan sesungguhnya.

Tiada sesuatupun yang serupa dengan-Nya dan Dia lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

(Surah Asy-Syura: 11)

Kita tidak sependapat dengan Hululiyah2, seperti: Jahmiyati*dan lainnya, yang berpendapatbahwa Allah berada di bumi inibersama makhluk - Nya.Dan kita berpandangan bahwa orang yang berpendapat demikian adalah kafir, atau sesat, karena  diatelahmemberi  kankepada Allah sifatyang tak layak dengan keagungan-Nya. 

Kitapun mengimani berita tentang Allah yang telah di sampaikan oleh  Rasulullah, ShaUallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa: "Allah - Tabaraka Wa Ta'ala - pada setiap malam turun ke langit terendah, ketika tinggal sepertiga malam yang terakhir, seraya berfirman "Barangsiapa yang berdo'a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan do'anya, barangsiapa yang memohon ke pada-Ku akan Aku beri  permohonannya, dan barang siapa yang meminta ampunan kepada-Ku maka akan Aku ampuni dosanya."Kita mengimani bahwa Allah, Subhanahu Wa Ta'ala, akan datang pada hari kiamat untuk memberikan keputusan kepada para hamba-Nya, sebagaimana firtnan Allah Subhanahu Wa Ta'ala: 

Janganlah demikian! Apabila bumi digoncangkan berturut-turut dan datanglah Tuhanmu sedang para malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu didatangkan nereka Jahannam, pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi peringatan itu baginya."

(Su rah Al-Fajr: 21-23)

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu WaTa'ala:

"Maha Berbuat apa yang dikehendaki-Nya."

(Surah AlBuruj: 16)

Kita mengimani bahwa iradah (kehendak) Allah itu ada dua macam:

1. Iradah Kauniyah, artinya segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tetapi tidak mesti hal itu dicintai-Nya. Inilah yang disebut Masyi'ah.Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

"... Kalau Allah menghendaki. tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang di kehendaki-Nya."

(Surah Al-Baqarah: 253)

"... Jika Allah menghendaki untuk menyesatkanmu. Dia adalah Tuhanmu. dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."

(Surah Hud: 34)

2. Iradah Syar'iyah, yaitu apa yang dikehendaki oleh Allah kepada hamba-Nya, yang sifatnya tidak mesti terjadi, tetapi apa  yangdikehendaki-Nya iniadalah sesuatu yang dicintai-Nya. Firman Allah Subhanahu WaTa'ala:

"Dan Allah hendak menerima taubatmu ..."

(Surah AnNisa': 27)

Kita mengimani bahwa iradah Allah, yang Kauniyah maupun Syar'iyah, adalah sesuaidengansifat hikmah (kebijaksanaan)-Nya. Segala hal yang telah ditentukan Allah dalam alam semesta ini atau syari'at yang telah diperintahkan Allah kepada umat manusia untuk beribadah kepadaNya,sesungguhnya adalah untuk suatu hikmah dan sesuai dengan sifat hikmah (kebijaksanaan)-Nya, baik hikmah itu dapat kita ketahui atau akal pikiran kita tidak mampu untuk mengetahuinya. Karena Allah telah berfirman: 

"Bukankah Allah itu Hakim yang sebijak-bijaknya?"

(Surah At-Tin: 8)

"... Dan tiada yang lebih bijak hukumnya daripada Allah bagi orang-orangyang meyakini."

(SurahAl Ma'idah:50)

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai para auliya'-Nya dan merekapun mencintainya, sebagaimana firman Allah Subhanahu WaTa'ala:

"Katakanlah (Muhammad): "Jika kamu benar-benar mencintai Allah maka ikutilah Aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu ..."

(Su rah Al 'Imran: 31)

"... maka Allah tentu akan mendatangkan suatu kaum yang dicintai-Nya dan merekapun mencintai-Nya ..."

(Surah Al-Ma'idah: 54)

"... Dan Allah itu mencintai orang-orang yang sabar.

(Surah Al 'Imran: 146)


"... Dan berbuat baiklah.sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik."

(Surah Al-Baqarah: 195)

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'alameridhai segala amal dan ucapan yang disyariatkan-Nya dan membencisegala hal yang dilarang-Nya, firman-Nya:

"Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi para hamba-Nya. Tetapijika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu."

(Surah AzZumar: 7)

tetapi Allah tidakmenyukai keberangkatan mereka, maka.Allah melemahkan keinginan mereka dan dikatakan kepada mereka: Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu."

(Surah At-Taubah: 46

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala me ridhai orang-orang yang beriman dan beramal saleh, firman-Nya:

"Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu. adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

(Surah Al-Bayyinah: 8)

Kitapun mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala murka kepada orang-orang kafir dan selain mereka yang berhak mendapatkan kemurkaan-Nya. Firman Allah Sub hanahu Wa Ta'ala:

"... (yaitu) Orang-orang yang berprasangka buruk ke pada Allah, mereka akan mendapat giliran kebinasaan yang amat buruk dan Allah murka kepada mereka ..."

(Surah Al-Fath: 6)


"... Akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah roenimpanya dan baginya adzab yang besar"

(Surah ^n-Nahl: 106)



Previous article Next article

Related Articles with MAN KEPADA ALLAH (5/4)

  • KATASAMBUTAN

    Muhammad bin Shaleh Al 'Utsaimin

    الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده وعلى آله وصحبه Ammaba'du; Setelah saya tela'ah dan dengarkan

    02/02/2022 918
  • Makna Muhammad Rasulullah

    Site Team

    Yaitu beriman bahwa beliau diutus dari sisi Allah sehingga kita membenarkan apa yang Beliau kabarkan, menaati apa

    18/06/2019 3724
  • Tauhid Uluhiyah

    Site Team

    2- Tauhid UluhiyahTauhid ini disebut pula tauhid ibadah. Yaitu mengesakan Allah dengan ibadah. Sebab Dialah yang

    20/06/2019 0
Mengetahui AllahIt's a beautiful day